PSIKOLOGI PESANTREN DALAM MEMBANGUN SISTEM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Abstract
Pesantren merupakan lembaga pendidikan keagamaan Islam tertua di Indonesia yang memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk kehidupan masyarakat. Pesantren hadir sebagai pusat pendidikan yang fokus pada pengembangan akhlak (imtaq) dan pengetahuan, sehingga memberikan kontribusi psikologi dalam moral dan kemanusiaan kepada masyarakat Indonesia secara khusus, dan masyarakat dunia secara umum. Sebagai lembaga pendidikan Islam yang unik, pesantren memiliki elemen dan karakteristik yang berbeda dengan lembaga pendidikan Islam lainnya, sehingga menarik untuk diteliti mengenai peran psikologi pesantren dalam menjalankan sistem pendidikan. Penelitian ini menggunakan metode Library Research dengan menganalisis setiap kajian secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa psikologi pesantren dalam menjalankan pendidikan agama Islam melibatkan pengembangan sikap hormat, persaudaraan, keikhlasan, kemandirian, larangan melanggar peraturan, dan keteladanan pada santri. Selain itu, pondok pesantren juga menerapkan sistem pendidikan yang meliputi sistem sorogan, sistem bandongan, dan sistem klasikal untuk membentuk mental santri. Selain itu, pendidikan agama di pesantren juga didukung dengan tahapan pengetahuan moral (moral knowing), perasaan (moral feeling), dan perilaku moral (moral behavior).
References
Bakker, (1990) Anton dan Achmad Charis Zubair, Metodologi Penelitian Filsafat. Yogyakarta: Kanisius.
Daulay, H. . (2009). Sejarah Pertumbuhan dan Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: Kencana.
Davison, C.G, Neale, M.J&Kring, M.A. (2006).Psikologi Abnormal :Edisi ke 9. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta
Fawziah Aswin Hadis. (2000). Pendidikan Agama dan Perkembangan Jiwa Anak, dalam Muchlas Fauzi dan A. Hasan Basri, Jurnal Pendidikan dan Psikologi (Jakarta: Direktorat Pembinaan PAI.
Hamzah Ya’qub. (2011). Etika Islam: Pembinaan Akhlaqul karimah (Suatu Pengantar) Bandung: CV Diponegoro. Cet. IV.
Hasan Shadily. (1993). Ensiklopedi Islam, Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve.
Hasbullah. (1999). Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. lembaga Studi Islam dan Kemasyrakatan LKIS. Jakartapesantren
Irwanto. (2002). Psikologi Umum. PT Prenhanllindo: Jakarta
Jonathan Hart & Alicia Limke. (2010). “Attachment and faith Development”, Journal of Psychology and Theology.
Lickona, Thomas. (1992). “Educating For Character How Our School Can Teach Respect and Responsibility”. New York-Toronto-London-Sidney-Auckland: Bantam Books.
Lisnawati, L., & Al Rahmah, I. A. D. (2019). Kesejahteraan Psikologis Ditinjau Dari Spiritualitas Siswa Di Lembaga Pendidikan Berbasis Agama Pesantren Dan Non Pesantren. Jurnal Psikologi Integratif, 6(2), 190-212.
M Dalyono. (2007). Psikologi Pendidikan. PT Rineka Cipta: Jakarta.
Marwan Saridjo, et.al., 1982. Sejarah Pondok Pesantren di Indonesia , Jakarta: Dharma Bhakti.
Muhammad Said Mursi. (2001). Seni Mendidik Anak (Jakarta: Arroyan, Cet. 1.
Munir, 2008. Pembelajaran Student Centered, Bandung : Alfabeta
Nadzir, A. I., & Wulandari, N. W. (2013). Hubungan religiusitas dengan penyesuaian diri siswa pondok pesantren. Jurnal Psikologi Tabularasa, 8(2).
Nawawi. (2006). Sejarah Dan PerkembanganPesantren. “Ibda” Jurnal Studi Islam Dan Budaya Vol.4 No.1 Jan-Jun 2006. P3M STAIN Purwokerto.
Said Aqil Siroj. (2006) Tasawuf Sebagai Kritik Sosial, Mengedepankan Islam Sebagai Inspirasi Bukan Aspirasi, Bandung: Mizan Pustaka, cet.I.
Sudjoko Prasodjo, (ed.). (1975) Profil Pesantren, Jakarta : LP3ES.
Suparman, Andi Sri Sultinah, dkk. (2020). Dinamika Psikologi Pendidikan Islam. Ponorogo: Wade Group.
Syah, Muhibbin. (2004). Psikologi pendidikan Dengan Pendekatan Baru. PT Remaja Rosda Karya: Bandung
Zamakhsyari Dhofier. (2011) Tradisi Pesantren: Studi tentang Pandangan Hidup Kyai, Jakarta: LP3ES.