KONSEP BELAJAR PERSPEKTIF IMAM AL-GHAZALI DITINJAU DARI PERSPEKTIF PENDIDIKAN MODERN
Kajian Kitab Ayyuhā al-Walad fī Nasīhati al-Mutawa Law‘izatihim Liya’lamū wa Yumayyizū ‘Ilman Nāfi‘an min Gayathi
Abstract
Islam mewajibkan umatnya untuk menuntut ilmu atau belajar. Sebab dengan belajar manusia bisa maju dan memiliki kemampuan untuk membangun peradabannya. Salah satu tokoh besar Islam dalam bidang pendidikan adalah Imam Al-Ghazali melalui salah satu karyanya yakni kitab Ayyuhā al-Walad fī Nasīhati al-Mutawa Law‘izatihim Liya’lamū wa Yumayyizū ‘Ilman Nāfi‘an min Gayathi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsep belajar perspektif Imam al-Ghazali dalam kitab Ayyuhā al-Walad fī Nasīhati al-Mutawa Law‘izatihim Liya’lamū wa Yumayyizū ‘Ilman Nāfi‘an min Gayathi dan mengaitkan dengan beberapa konsep pendidikan modern.
Penelitian yang penulis lakukan ini adalah termasuk dalam penelitian library research dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif analisis kritis. Dalam pengumpulan datanya, penulis menggunakan metode dokumentasi. Sedangkan untuk menganalisisnya, penulis menggunakan teknik analisis isi (content analysis).
Kesimpulan dalam studi ini menunjukkan bahwa pendekatan dalam proses belajar perspektif Imam al-Ghazali dalam kitab Ayyuhā al-Walad fī Nasīhati al-Mutawa Law‘izatihim Liya’lamū wa Yumayyizū ‘Ilman Nāfi‘an min Gayathi adalah pendekatan yang penuh dengan nuansa teosentris. Hal ini dibuktikan dengan pandangannya bahwa belajar yang bernilai adalah apabila demi untuk mendekatkan diri kepada Allah, motivasi dalam belajar harus demi menghidupkan syari’at Nabi dan menundukkan hawa nafsu, siswa harus menjaga kesucian jiwanya, serta siswa juga harus mengamalkan ilmu yang diperolehnya. Konsep belajar menurut perspektif Imam Al-Ghazali memiliki beberapa persamaan dengan konsep pendidikan modern yang meliputi aspek : ciri-ciri perubahan tingkah laku sebagai akibat dari proses belajar; tahapan dalam belajar; dan metode belajar praktik. Sementara itu, perbedaan perspektif meliputi beberapa aspek yaitu: makna dan tujuan belajar; ranah dalam belajar; serta indikator keberhasilan dalam belajar.
References
Al-Ghazali, Imam. 1995. Ihyā’ Ulumuddin. jilid 1. Beyrut: Dar al-Fiqrah.
_______. 1979. Menghidupkan Kembali Ilmu-ilmu Agama. terj. Ismail Ya’kub. Jakarta: CV. Faizan.
_______. t.t.. Ayyuhā al-Walad fī Nasīhati al-Muta‘allimīn wa Maw‘izatihim Liya’lamū wa Yumayyizū ‘Ilman Nāfi‘an min Gayrihi. Indonesia: al-Haramain Jaya.
Arif, Much Mahfud. 2021. Pendidikan Islam Dalam Pandangan Syekh Nawawi Al- Bantani Dan Implikasinya Di Era Modern. Tadris : Jurnal Penelitian Dan Pemikiran Pendidikan Islam, 15(1), 52-67. https://doi.org/10.51675/jt.v15i1.123
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Depag RI. 2004. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Bandung: CV Penerbit Jumanatul Ali Art.
Fatchurohmah, Siti. 2006. “Sosok Guru Menurut al-Ghazali dan Zakiah Daradjat”, Skripsi, Fakultas Tarbiyah UIN Malang.
Fauzi, M. 2021. Relevansi Makna Pegon Dalam Kajian Tafsir Al-Qur’an Di Era Milenial. Tadris : Jurnal Penelitian Dan Pemikiran Pendidikan Islam, 15(2), 38-47. https://doi.org/10.51675/jt.v15i2.180
Nata, Abuddin. 2001. Perspektif Islam tentang Pola Hubungan Guru-Murid: Studi Pemikiran Tasawuf al-Ghazali. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Syah, Muhibbin. 2004. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
_______. 1999. Psikologi Belajar. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.
Syarkowi, “Reorientasi Pendidikan Islam (ke Arah Aktualisasi Pemikiran Pendidikan al-Ghazali dalam Konteks Masa Kini)”, Skripsi, Fakultas Tarbiyah UIN Malang, 2005, hlm. 154.
Usman, Moh. Uzer dan Lilis Setiawati. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.